Rabu, 09 Juli 2014

Falun Dafa Sejati - Baik - Sabar

Falun Dafa (Falun Gong) adalah suatu kultivasi peringkat atas yang berupa suatu sistem perangkat latihan yang benar-benar secara nyata dapat memperbaiki dan meningkatkan moral, tubuh dan spiritual seseorang menuju ke tingkat yang lebih tinggi. Melalui latihan Falun Gong, para praktisi dapat memperoleh kemajuan yang sangat pesat dalam kesehatan jiwa dan raga, demikian juga dapat menghilangkan stress.

Falun Gong merupakan kultivasi (pengolahan) ganda jiwa dan raga.
Kultivasi raga berupa 5 perangkat latihan gerakan yang menyerupai senam, dan meditasi. Fungsinya untuk mengolah potensi tubuh, membangkitkan energi di dalam tubuh, menyerap energi alam semesta dan memperkuat sistim mekanisme energi di dalam tubuh.

Kultivasi jiwa adalah meningkatkan Xinxing (watak, kualitas moral), dengan jalan berasimilasi (menyelaraskan diri) dengan karakteristik alam semesta yakni: Zhen-Shan-Ren (Sejati-Baik-Sabar). Pengertian kata "Sejati" adalah benar, lurus dan jujur; "Baik" adalah kebajikan, suka menolong, tidak mementingkan diri sendiri; "Sabar" adalah penuh toleransi, pengendalian emosi, tahan uji serta mampu melepaskan keterikatan hati. Terus menerus meningkatkan standar Xinxing didalam kehidupan sehari-hari, didalam rumah tangga, di tempat kerja, dalam masyarakat, harus menjadi seseorang yang bermoral tinggi yang bertanggung jawab terhadap pekerjaan dan kewajibannya.

Falun Gong bukanlah agama, karena tidak ada ritual, formalitas atau aktivitas apapun yang seringkali digunakan dalam agama, tidak ada keanggotaan. Para praktisi dengan keinginannya sendiri belajar bersama, secara bebas datang dan pergi. Pusat pembina maupun tempat latihan tidak menarik iuran/sumbangan. Di seluruh dunia para praktisi sukarela mengajarkan latihan. Semua kegiatan Falun Dafa selamanya bebas biaya. Falun Gong juga tidak melibatkan diri dalam politik, Falun Gong hanya mengajarkan praktisi mematut diri sesuai kriteria tingkat tinggi serta melepaskan keterikatan hatinya, guna mencapai taraf kondisi jiwa yang lebih tinggi.

Sejak Falun Gong diperkenalkan oleh Master Li Hongzhi pada tahun 1992, ajarannya yang luas mendalam serta harmonis telah meningkatkan Xinxing (moralitas) ratusan juta orang, membuat mereka paham tentang tujuan hidupnya. Bagi praktisi yang sejati kesehatan tubuhnya dalam waktu singkat akan mencapai kondisi yang sangat prima. Efek peningkatan kesehatan jiwa dan raga ini tampak nyata sehingga mendapat penyambutan yang hangat di berbagai daerah, berbagai bangsa. Lebih dari seratus juta orang telah berlatih Falun Gong di seluruh dunia, baik di Asia, Eropa, Afrika, Amerika dan Australia. Buku-buku yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia ialah : [Zhuan Falun] dan [Falun Gong]. Bagi yang berminat, dapat mendatangi tempat latihan yang tertera, dan langsung mengikuti latihan,belajar dengan praktisi setempat dan mendengarkan pengalaman masing-masing praktisi.

Falun (Roda Hukum): Lambang Falun Dafa

Falun adalah materi energi tinggi yang mempunyai kecerdasan, berputar selama 24 jam setiap hari tanpa henti, otomatis membantu praktisi Xiulian berlatih Gong. Sekalipun praktisi Xiulian tidak setiap saat berlatih Gong, tetapi Falun tetap tiada henti melatih manusia. Penjelasan lengkap mengenai Falun terdapat pada Ceramah V Buku [Zhuan Falun]

Penyebaran dan Perkembangan Falun Gong

Falun Gong mulai dipublikasikan oleh Master Li Hongzhi di Tiongkok pada bulan Mei 1992 sampai akhir 1994, selanjutnya beliau pergi keluar negeri mengajarkan Falun Gong di berbagai tempat didunia: Eropa, Asia, Amerika, Australia. Hingga sekarang, Falun Gong sudah dilatih di lebih dari 114 negara dan membawa manfaat positif bagi banyak orang. Untuk mengetahui lokasi tempat latihan di seluruh dunia, silakan kunjungi website Falun Dafa Internasional: www.falundafa.org


Sumber :  http://www.falundafa.or.id/

Kamis, 03 Juli 2014

Kisah Sukses: Dulu Susah Sekarang Jadi Miliuner

Menjadi miliuner tidak semudah membalikkan telapak tangan memang. Butuh usaha yang sangat keras untuk mencapainya. Bahkan tak jarang mereka yang kini menjadi orang super kaya harus mengalami masa-masa sulit, terpuruk, hingga bangkrut!

Meski bangkrut, keuletan, dan jiwa pantang menyerah yang dimiliki, membuat mereka mampu bangkit, dari bangkrut mereka bermetamorfosis dan menjadi miliuner.

Dikutip dari CNN Money, Rabu (2/1/2014), ada sejumlah orang yang awalnya bangkrut atau tak punya apa-apa kini menjadi kaya raya. Berikut daftar nya :

1. Sara Blakely

Sara Blakely adalah salah satu wanita kaya dengan usahanya sendiri. Namun pada perjalanan kesuksesannya, tak jarang dia mengalami kesulitan. Dia pernah melamar ke sekolah hukum, namun dia gagal dalam tes LSAT meski sudah mengambil dua kali tes.

Sara lalu melamar kerja di Walt Disney World, tapi dengan tinggi 5'6, dia tidak memenuhi syarat tinggi badan.

Lalu dia menjual mesin faksimili selama tujuh tahun, dan akhirnya menghabiskan sisa tabungannya sebanyak US$ 5.000 untuk membangun sebuah perusahaan pembuat pakaian dalam, Spanx. Kini, perusahaannya menjadi perusahaan yang sangat besar. Sara juga bergabung bersama Warren Buffet dalam Giving Pledge, kumpulan orang kaya dermawan.

2. Jan Koum

Jan Koum kala itu berumur 16 tahun saat dia pindah ke Amerika Serikat dari Ukraina bersama ibunya. Keduanya tak punya apa-apa, berjuang keras hidup di negeri Paman Sam dan mengandalkan bantuan pemerintah untuk bertahan.

Koum akhirnya belajar jaringan komputer pada saat remaja. Menginjak dewasa dia menjadi co-founder Whatsapp Messenger, aplikasi chatting yang telah dibeli Facebook seharga US$ 19 miliar.

3. Chain Laiwa

Meski keturunan dinasti Manchu, keluarga Chain Laiwa sangat miskin. Di tahun 1940, dia terpaksa harus meninggalkan sekolah lalu bekerja. Akhirnya memulai bisnisnya dengan memperbaiki furniture.

Bertahun-tahun bisnisnya tumbuh, dan sebelum umurnya 40 tahun dia pindah ke Hong Kong untuk mulai berinvestasi di real estate. Dia memulainya dengan 12 properti, lalu semakin besar dan banyak. Sekarang dia menjadi pejabat tertinggi di Fu Wah International, perusahaan yang bergerak di real estate, pariwisata, elektronik, dan industri lainnya.

4. Sheldon Adelson

Tak ada yang menyangka Sheldon Adelson kini adalah pemiliki dari Las Vegas mega-resort dan properti lainnya.

Sebelum sukses dia berbagi tempat tidur dengan kedua orang tuanya dan juga keluarganya di Massachusetts. Ayahnya adalah supir taksi dan ibunya menjalankan toko rajutan.

Adelson mulai berbisnis di umur 12 tahun, saat dia memiliki izin untuk menjual koran di Boston. Saat ini dia dikenal sebagai konglomerat dan investor, dan salah satu pria terkaya di dunia.

5. Zhang Xin

SOHO China adalah salah satu pengembang properti terbesar, dan Zhang Xin adalah orang paling tinggi di perusahaan itu.

Di masa remaja, Zhang hidup miskin, bekerja di perusahaan pembuat mainan dan elektronik dengan upah yang kecil. Selama 5 tahun dia menabung unutk membeli tiket pesawat menuju London dan biaya kursus Bahasa Inggris.

Di Inggris, dia belajar di Cambridge University lalu bekerja di Goldman Sach di New York. "Semua orang datang dari antah berantah, itu lah sesuatu tentang China.

6. Howard Schultz

CEO dari Starbucks ini dulu hidup di perumahan di Brooklyn, New York dengan orang tua juga saudara-saudaranya. Ibunya, yang tak lulus SMA memaksa anak-anaknya untuk percaya diri agar sukses.

Sedangkan ayahnya yang seorang supir truk, mendorong anak-anaknya untuk mencintai olahraga. Setelah mendapatkan beasiswa sepakbola ke Northern Michigan University, Schultz menjadi orang pertama di keluarganya yang kuliah.

"Saya sadar kalau saya bukan pemain sepakbola yang hebat. Akhirnya saya tak bermain sepakbola lagi," kata Schultz dalam bukunya.

Pada akhirnya dia bekerja di Starbukcs sebagai direktur pemasaran pada 1980, lalu naik oangkat dan akhirnya menjadi Direktur Utama. Di bawah kepemimpinannya, jaringan kedai kopi ini semakin menjamur, jadi yang terbesar di dunia, dengan 5.500 kedai di 50 negara, dan masih terus bertambah.

7. George Soros

Soros selamat dari kependudukan Nazi dari negaranya di Hungaria selama Perang Dunia II. Dia akhirnya pindah ke Inggris di 1947.

Dia belajar di London School of Economics sambil bekerja, demi membayar uang sekolahnya. Pekerjaan yang ia jalani selama masa itu seperti pencuci piring dan tukang cat rumah. Sambil menunggu meja dengan piring-piring kotornya, dia diberitahu kalau bekerja keras, dia bisa menjadi asisten kepala pelayan, menurut biografi Soros oleh Michael T Kaufman.

Soros tidak lama-lama menjadi pelayan. Dia menjadi pengelola keuangan, dan di tahun 1992 dia menghasilkan miliaran dolar sekali saat dia bertaruh melawan mata uang Inggris, poundsterling dalam sehari yang dikenal dengan sebutan Black Wednesday. Sekarang, dia menjadi warga negara Amerika Serikat, memiliki miliaran dolar dan dengan dermawan mendonasikannya ke beberapa hal.

8. Oprah Winfrey

Siapa tak kenal bintang media ini. Namun pasti sedikit yang tahu bagaimana kehidupan Oprah Winfrey sebelum sukses seperti sekarang.

Winfrey lahir di tahun 1954 seorang ibu tunggal yang miskin tinggal di pedesaan Mississippi. Awal-awal hidupnya sangat berat, dia mendapat banyak rintangan dan cobaan, termasuk kekerasan seksual dan kehamilan di umur 14 tahun. Bayinya, yang prematur kala itu tak terselamatkan.

Intelijensi dan ketrampilan berkomunikasi Winfrey terus bersinar. Dia memulai menjadi penyiar radio semasa remaja, dan mulai punya program televisi sendiri di umur 32. Dia menjadi pembawa acara Oprah Winfrey Show selama 25 tahun. Dia lalu menjadi CEO dari jaringan yang diberi nama dirinya, Oprah Winfrey Network yang tersedia di 80 juta rumah.

9. Larry Ellison

Pria yang drop out dari sekolah ini adalah pendiri Oracle, dan kini ia termasuk salah satu orang terkaya sejagad.

Dia dilahirkan dari single mother yang tak mampu merawatnya. Akhirnya dia diadopsi sanak saudaranya saat masih kecil dan pindah ke selatan Chicago.

Ayah angkatnya, adalah imigram Rusia yang juga miskin. Setelah ibu angkatnya meninggal, Ellison dikeluarkan dari tempat di mana ia kuliah dan pergi ke California, berpindah kerja dari satu tempat ke tempat lain.

Dia mengatakan bahwa dia "punya semua ketidakberuntungan yang jadi alasan untuk sukses" dan akhirnya dia mendirikan Oracle di 1977.

10. Jeff Bezos

Di musim panas, Bezos pernah bekerja di Mcdonalds saat dia remaja. Tahun berikutnya, dia merambah kewirausahaan dan memulai kemah musim panas untuk anak-anak yang ingin belajar mengenai sains. Dia memasang tarif US$ 600 per orang. Ada 6 orang yang mendaftar.

Dia kini seorang miliuner lewat perusahaannya Amazon. Dia menjadi buruh dan pekerja keras saat dia masih kecil. Bekerja di peternakan kakeknya, memberi vaksin pada ternak, memasang pipa, sampai memperbaiki kincir angin, menurut wawancara Seattle Times.


Sumber : http://finance.detik.com/read/2014/07/02/120020/2625387/68/6/kisah-sukses-dulu-susah-sekarang-jadi-miliuner--2-#bigpic

Senin, 30 Juni 2014

Ketika Nokia Remehkan Android

Pertama kali diumumkan akhir tahun 2008 lalu, ponsel komersial Android masih dianggap ‘angin lalu’ oleh Nokia yang saat itu masih jadi raja ponsel dunia. Namun nyatanya hanya butuh beberapa tahun hingga akhirnya perangkat Android mendominasi dan merebut takhta Nokia.

T-Mobile G1 atau yang juga dikenal sebagai HTC Dream memang tak terlalu menyita perhatian konsumen saat dulu diluncurkan. Sejumlah produsen termasuk Nokia menganggap Android tak akan menjadi ancaman, apalagi karena menggunakan OS berbasis Linux yang menurutnya unmanageable.

“Kami tidak melihatnya sebagai ancaman. Mengumpulkan sejumlah besar orang untuk bersama-sama mengembangkan sebuah ponsel adalah sesuatu yang telah kami lakukan (pada Symbian dan Windows Mobile) sejak bertahun-tahun lalu,” ujar juru bicara Nokia saat itu.

Tak cuma dari Nokia, pernyataan resmi pihak Symbian menanggapi kehadiran Android di jagat ponsel juga tak berbeda jauh. Pengalamannya mengembangkan berbagai jenis ponsel selama bertahun-tahun membuatnya percaya diri menghadapi tantangan Android yang notabene adalah pemain baru saat itu.

“Kami telah melakukannya selama 9 tahun dan mungkin telah melihat selusin platform baru yang datang dan mengatakan kami mendapat rintangan. Kami menganggapnya serius tapi kami adalah orang-orang yang mengembangkan sebuah ponsel yang sesungguhnya, platform ponsel yang sebenarnya, dan telah digunakan oleh banyak ponsel selama bertahun-tahun,” demikian pernyataan pihak Symbian beberapa tahun lalu, seperti dilansir Phone Arena, Senin (30/4/2014).

“Kami juga telah banyak melihat banyak upaya untuk membuat semacam standar dari linux. Tapi Linux pada dasarnya terpisah-pisah. Linux itu unmanaged dan sulit dikendalikan perkembangannya,” tambah pernyataan Symbian dalam tanggapannya mengenai Android.

Baik Nokia maupun Symbian memang bisa dibilang terlena oleh kejayaannya sendiri. Ponsel berbasis Symbian memang sangat digemari beberapa tahun lalu, namun tanpa adanya kompetisi dari platform lain pengembangannya justru terkesan mandek.

Sebaliknya Google yang mengembangkan Android justru terus-menerus menyempurnakannya. Seiring waktu, pesona Android dengan segudang fiturnya yang ditambah teknologi layar sentuh mulai berhasil menyita perhatian. Apalagi harga yang ditawarkan juga masuk kategori terjangkau.

Ditambah lagi saat itu juga hadir iPhone dengan iOS-nya yang cukup dinanti banyak penggila fans Apple. Secara tidak langsung kedua platform ini pun menggerus Symbian yang mulai sedikit demi sedikit ditinggalkan oleh produsen ponsel termasuk Nokia dan lebih memilih Android yang lebih murah dan bervariasi.



'BlackBerry Lebih Dipercaya Ketimbang Android'


Google telah memamerkan versi terbaru sistem operasi Android, yang dinamakan Android L. Salah satu fiturnya adalah Android For Work yang diklaim membuatnya aman digunakan kalangan enterprise. Tapi bos BlackBerry mengkritiknya.

Dengan Android For Work yang berbasis Samsung Knox, pebisnis dapat memisah data kantor dan data personal dengan metode containerization. Data pekerjaan bisa dikendalikan oleh admin IT dan bisa dikunci, dihapus atau di-restore tanpa mengganggu info personal pengguna.

Android For Work juga memungkinkan perusahaan tak perlu memodifikasi aplikasi mereka untuk berfungsi di enviroment-nya. Fitur ini dianggap sebagai langkah bagus, meski CEO BlackBerry John Chen menilainya tak sepadan dengan sekuriti BlackBerry.

"Di Google I/O, dikatakan mereka akan melakukan beberapa hal untuk meningkatkan sekuriti Android. Khususnya memisah aplikasi dan data kantor dan personal di Android terbaru, dengan teknologi Samsung Knox. Saya senang dengan langkah pertama ini," kata Chen.

Tapi Chen menggarisbawahi bahwa Samsung Knox sendiri belum terlalu sukses dan kurang dari 2 juta perangkat Samsung menggunakannya. Padahal tiap kuartal, Samsung menjual sampai 90 juta smartphone. Beda dengan sekuriti BlackBerry yang menurut Chen diadopsi banyak perusahaan dan jauh lebih banyak dipercaya.

"Jutaan perangkat BlackBerry dipercaya setiap hari oleh perusahaan besar di seluruh dunia. Software BES kami mendominasi enterprise mobility management, dengan pelanggan pebisnis lebih banyak dibanding kompetitor," klaim Chen.

"Dan ketika Knox mencoba membangun benteng di pondasi yang tidak aman (Android-red), seluruh infrastruktur BlackBerry dibangun berlandaskan pondasi manajemen mobile dan keahlian sekuriti selama beberapa dekade," tambah Chen yang detikINET kutip dari InformationWeek, Senin (30/6/2014).

Chen memang berulangkali mempromosikan keunggulan sekuriti BlackBerry. Pria keturunan China ini memang sedang berupaya keras membangkitkan BlackBerry yang jauh tertinggal penjualannya dari perangkat Android dan iOS.


Sumber : http://inet.detik.com/read/2014/06/30/132159/2623138/317/ketika-nokia-remehkan-android?i991104topnews

Sabtu, 28 Juni 2014

5 Hal Penting di Google I/O

Pertemuan tahunan developer di Google I/O kembali digelar 25-26 Juni 2014 di San Francisco, Amerika Serikat. Banyak hal yang dinanti, namun apa saja yang akhirnya diungkap Google?

Pengumuman penting tersebut memang tidak jauh dari perluasaan platform Android beserta dengan update besarnya. Lebih dari itu, ada juga produk-produk lain tak kalah menarik dilahirkan di panggung tersebut.

Mengenai sambutan, sejauh ini belum ada yang terlalu wah. Entah karena jauh dari ekspektasi atau memang gosip yang wara-wiri beredar pada akhirnya terbukti juga.

Nah, detikINET mencatat ada beberapa pengumuman penting yang disampaikan di Google I/O, yang dilansir Android Central, Rabu (26/6/2014).


1.Android L

Inilah menu utama sekaligus menjadi pembuka di acara Google I/O. Android L dipamerkan kepada pengembang, sekaligus menandakan kehadiran versi terbaru dari sistem operasi andalannya tersebut.

Di Google I/O, abjad huruf 'L' masih belum diteruskan dengan nama sebuah makanan penutup seperti yang biasa dilakukan. Di depan para pengembang, Google masih menyebutnya sebagai Android 'L'.

Android 'L' adalah sebuah ambisi Google untuk berubah dengan penekanan perubahan pada warna baru, notifikasi baru dan desain baru. Khusus untuk desain, Android L diseragamkan agar bisa tampil di wearable device, laptop ataupun televisi.

Notitifikasi yang dibawa Android L, hadir dengan lebih interaktif dengan memudahkan navigasi termasuk pada menu lock screen. Di fitur ini juga terdapat pop-up yang dinamai heads-up untuk memudahkan dalam menjawab sebuah notifikasi.

Android L juga dipastikan akan lebih baik karena saat ini penggunaan Android Runtime (ART) sudah berjalan secara penuh. Dengan adopsi menyeluruh inilah, memori dan daya tahan baterai akan jauh lebih hemat. Bahkan Google mengklaim, sistem ini lebih baik dari Dalvik runtime.


2.Android Wear

Menurut Direktur Teknik Android David Singleton, saat ini sudah memasuki masa miniaturisasi dari sebuah teknologi. Maksudnya, perangkat yang dekat dengan kehidupan sehari-hari sudah mulai tersentuh dengan teknologi.

Maka tak mengherankan di ajang Google I/O Google pun mengumumkan kehadiran Android Wear, sebuah sistem operasi khusus untuk wearable device.

Singleton memamerkan bahwa perangkat lunak Android Wear mampu melakukan perintah seperti voice commands, berinteraksi dengan smartphone dan mengendalikan TV dari jarak jauh.

"Kami tepat di awal dari sebuah miniaturisasi teknologi. Ini berarti, memungkinkan sebuah komputer kecil yang dapat digunakan secara nyaman di tubuh Anda sepanjang hari," ujarnya.

Dia sendiri beralasan bahwa Google akhirnya menghadirkan Android Wear khusus untuk wearable device karena orang-orang melihat smartphone Android mereka rata-rata 125 kali sehari.


3.Android One

Berkat sistem keterbukaan, Android bisa disematkan di mana saja. Mulai dari handset murah hingga yang paling berkelas sekalipun. Tapi kini, berkat kehadiran Android One, smartphone minim spesifikasi dapat dimaksimalkan.

Android One ini sebetulnya adalah patokan model bagi rekanan Google untuk membuat smartphone maksimal namun dengan spesifikasi minimal. Dengan begitu, harga yang ditawarkan pun bisa ditekan serendah mungkin.

Perbedaan Android One dengan Android biasa memang tidak terlalu mencolok. Namun, di platform ini diambil dari Google Stock dan rekanannya diminta untuk menambahkan aplikais sendiri.

India adalah salah satu negara pertama yang akan memulai menjual Android One pada kuartal ketiga tahun 2014. Beberapa vendor, seperti Karbonn, Cromax dan Spice ikut meramaikan Android One ini.


4.Android TV

Android akan duduk di tengah-tengah ruang keluarga, setelah Google mengumumkan kehadiran Android TV. Perangkat ini belajar dari kesalahan Google TV, Android TV menjadi salah satu perangkat hiburan pintar.

Android TV hadir sebagai set-top box dengan antamuka khas Android yang tentu saja sudah familiar. Perbedaan lainnya, tentu saja dapat digunakan sebagai alat pemutar musik, video dan aplikasi Android lainnya.

Google telah menggandeng pabrikan Sony dan Sharp untuk membuat televisi berbasis Android TV, serta Razer dan Asus untuk mengembangkan set-top-box yang fokus pada gaming.


5.Android Auto

Sistem operasi Android kini tak lagi hanya dapat digunakan di perangkat mobile, karena kini si 'Robot Hijau' secara resmi mulai merambah ke kendaraan roda empat alias mobil.

Seperti yang sudah banyak sejak Google mengumumkan Open Automotive Alliance, Android Auto -- nama yang disematkan -- merupakan langkah selanjutnya dari konsorsium tesebut.

Datang di atas panggung, Direktur Teknik Android Patrick Brady menjelaskan bahwa beberapa fungsi dasar dari Android Auto ini adalah mampu diperintah untuk memutar musik, mengecek lalu lintas, dan menjadi penunjuk arah jalan.

Android Auto dapat berfungsi setelah dihubungkan dengan device. Secara keseluruhan, aplikasi ini mempunyai tampilan seperti Google Now.

Tidak hanya tampilan, perintah suara juga dibenamkan di Android Auto. Sehingga nantinya, pengguna dapat memerintah seperti memutar musik, mengecek agenda, mencarikan petunjuk jalan dan sebagainya.

Mengirim SMS dengan perintah suara pun dapat dilakukan. Bahkan lebih kerennya lagi, hal tersebut dapat dilakukan tanpa harus keluar dari aplikasi Google--dalam keadaan diigunakan sekalipun.

Google mengklaim telah ada 40 partner baru yang bergabung di OAA. Mobil pertama yang menggunakan Android Auto akan bersiap mengaspal pada akhir tahun ini.



Sumber : http://inet.detik.com/read/2014/06/26/113032/2619792/317/6/5-hal-penting-di-google-i-o

Jumat, 27 Juni 2014

Kritik di Balik Gegap Gempita 'Kursus Online' MOOC

Di balik keriuhan Massive Open Online Course (MOOC) sertaexcitement para pesertanya, like or dislike, ada beberapa pandangan lain -- lebih tepatnya kritik mengenai platform ini. Terutama kalangan pendidikan tinggi yang turut serta dalam platform itu sendiri (internal), maupun berbagai pihak di luarnya.

Walaupun ada pihak lain di luar keduanya, namun artikel kali ini mengerucut pada pandangan mereka yang merupakan akademisi pendidikan tinggi.

Melanjutkan artikel sebelum nya yang juga dimuat di detikINET -- bulan lalu penulis terlibat dalam diskusi via email dengan beberapa pengajar baik Profesor maupun Doktor di perguruan tinggi di Amerika Serikat dengan keahlian dan latar belakang riset Instructional Design serta Distance Learning.

Dalam usahanya menyelami learning experience dalam platform ini, penulis sendiri mengikuti beberapacourses sejak awal tahun dengan fokus pada kegiatan belajar mengajar, interaksi dengan sesama peserta, kualitas tugas, kuis dan ujian, sampai dengan grading systems.

Memang terasa sekali kegembiraan dan antusiasme seluruh stakeholder. Terutama peserta, dari berbagai negara dari lima benua. Ya, ruang dan waktu menjadi irrelevant. Kegembiraan dan semangat siswa sebagai peserta dalam mengikuti mata kuliah sangat terasa sekali.

Banyak di antaranya terpesona dan terpukau dengan reputasi dan karisma Profesor tertentu selaku pengajar, susunan silabus dan kualitas materi perkuliahan, khususnya partisipan dari emerging dan less-developed countries.

Bagi penikmat, terlebih lagi pemerhati, tentunya akan menyadari downside platform terbaru ini. Standar pendidikan, kredibilitas penilaian, kualitas pembelajaran dan pada akhirnya kualitas lulusan merupakan hal-hal yang perlu digarisbawahi dan menjadi perhatian utama. Faktor ini juga menjadi sorotan dan sasaran dalam perspektif kritis yang disampaikan oleh mereka.


Di sisi lain, kita jelas sepenuhnya sadar bahwa MOOC sangatlah menggoda bagi institusi pendidikan dan jajaran civitas akademianya karena platform tersebut bisa menjadi ladang baru, atau revenue stream tambahan, bahkan kemungkinan bisa menjadi pendapatan utama di masa akan datang karena potensi jangkauan dan jumlah peserta sangatlah besar.

Harap diingat dengan memiliki satu unit komputer dan koneksi internet, maka siapapun, di manapun, kapanpun dan darimana pun siswa berasal, mereka bisa mengikuti mata kuliah yang ditawarkan. Sekedar informasi tambahan: Rasio penerimaan siswa dari sekian banyak applicant (acceptance rate) di Universitas Harvard tahun lalu ada di angka 5.9 persen.

Walaupun sektor pendidikan mengusung misi idealisme dalam setiap nafas aktivitasnya, seiring dengan makin ketatnya persaingan dalam memperoleh siswa, kesempatan untuk memperoleh tambahan pendapatan jelas sulit ditampik apalagi ditolak.


Dari pihak internal sendiri, contohnya Harvard dalam inisiasi HarvardX, pro dan kontra terkuak. Beberapa Profesor mengajukan surat tertulis kepada para petinggi menyatakan bahwa mereka mempertaruhkan reputasinya saat memutuskan untuk turut serta mengembangkan dan berpartisipasi dengan MIT dalam platform edX.

Namun beberapa profesor lain justru sangat ingin dan mengajukan proposal menawarkan beberapa mata kuliah yang akan diajarnya.


Sementara itu, University of Texas at Austin, memutuskan terjun ke MOOC dengan dua tujuan. Pertama, menjaga market leadership mereka di antara perguruan tinggi di Negeri Paman Sam, selain ingin mengekplorasinya sebagai kanal baru dalam menjangkau siswa di belahan negara lain.

Professor dan Chair of Learning Technologies di University of North Texas, Mike Spector, beranggapan bahwa MOOC perlu mengakomodasi personalized learning environment dimana profil siswa dan analisa data berkelanjutan digunakan untuk menentukan pendekatan serta pemilihan aktivitas pembelajaran terhadap siswa tertentu. Lebih lanjutnya, tahapan analisa, perencanaan, ujian, dan proses instructional design lainnya jarang sekali digunakan.

Kita sadar bahwa sudah seharusnya formative feedback, sebagai faktor terpenting dalam pembelajaran formal, nyaris tidak terlihat, atau apabila ada, implementasinya relatif lemah. Namun dia berharap, gegap gempita MOOC ini apabila mereda akan digantikan oleh kesadaran para institusi pendidikan dan pengajarnya untuk menjalankannya.

Hal senada disampaikan Roger Kaufmann, Emeritus Professor di Florida State University. Seringkali digelari sebagai 'Bapak' Teknologi Pembelajaran (Educational Technology atau ET) dan Needs Assessment, beliau beranggapan dengan tidak adanya needs assessment, need analysis, targeted population assessment, targeted learning design dan continuous improvement, aktivitas belajar dengan MOOC kehilangan rohnya. Sehingga, menurutnya saat ini platform tersebut lebih cocok untuk pembelajaran informal (non-degree dan training).

Berangkat dari pandangan di atas, University of Texas at Brownsville, institusi tempat penulis menjadi guest lecturer di program pasca sarjana ET dengan e-learning platform mereka, mengambil langkah konservatif dalam berpartisipasi dan memanfaatkan tren ini.

Komite khusus sudah dibentuk. Dua full-time educational technologist berperan sebagai learning designer dan learning facilitator sudah disiapkan. Tugasnya mendesain proses pembelajaran, termasuk analisa, perencanaan, tugas, kuis, proyek akhir sampai dengan penilaian. Bila disetujui oleh pihak berwenang, maka mereka akan bermitra dengan pihak ketiga untuk platform, strategi dan keperluan belajar-mengajar lainnya.

Larry Johnson, CEO New Media Consortium sebagai wadah ratusan universitas, museum dan pusat penelitian seluruh dunia bernaung, beranggapan sebaliknya. Secara positif, MOOC akan memberikan anti-tesis terhadap mainstream atau conventional online learning mulai dari penentuan jumlah credit hours, waktu belajar, penilaian sampai dengan interaksi.


MOOC menawarkan sesuatu yang baru, dengan membludaknya peserta, jumlah alokasi dana, kemungkinan tambahan pendapatan, ditambah lagi dengan diakomodasinya berbagai ide dan eksperimen. Larry beranggapan semua hal itu akan membuka wawasan dan wacana baru, yang positif dan konstruktif tentunya.

Sesuatu yang sukar sekali, nyaris mustahil, dilakukan di platform e-learningkonvensional yang sudah berjalan hampir dua dekade terakhir. Idealnya, semuaonline course harus memiliki standar serupa dengan face-to-face lecture. Tidak hanya sama namun juga tinggi dengan mempertimbangkan faktor perencanaan, desain, implementasi dan evaluasi.

Semua pandangan di atas merupakan opini pribadi para tokoh tersebut, tidak mewakili institusi tempat mereka bernaung. Dan pada akhirnya, dari perspektif pendidik dan akademisi, jelas mereka mengetahui betul bahwa suksesnya pembelajaran sangat tergantung dari proses learning design dan dari sudut pandang etika serta kode etik profesi, jika berpartisipasi dalam platform MOOC, sebagai lecturer maupun advisor, mereka harus bukan hanya memperhatikan namun juga menekankan dan mengimplementasikannya.

Sementara itu, bagi pihak lain, stay calm and keep studying at MOOC.




Penulis : Goutama Bachtiar merupakan Founder Consultoria dan Contenindo, konsultan teknologi informasi, trainer, content producer, dan courseware developer. Bisa dihubungi lewat Twitter: @goudotmobi, surel: goutama@gmail.com dan LinkedIn: www.linkedin.com/in/goutama.

Sumber : http://inet.detik.com/read/2013/07/19/101922/2307795/398/4/kritik-di-balik-gegap-gempita-kursus-online-mooc

Rabu, 25 Juni 2014

Inilah Proses Penyembelihan Sapi Bersertifikat Halal di Australia

Australia adalah salah satu negara eksportir produk halal terbesar di Dunia. Daging sapi berlogo halal asal Negeri Kanggurupun mudah ditemukan di Indonesia. Sebenarnya, seperti apa proses pemotongan hewan di rumah jagal bersertifikat halal di Australia?

Akhir tahun lalu, sekumpulan jurnalis kuliner dan gaya hidup dari Timur Tengah diundang Meat and Livestock Australia berkunjung ke negara tetangga Indonesia ini. Mereka menyaksikan sendiri proses penjagalan sapi sehingga menghasilkan produk sapi halal.

Mohammed Alshoaiby dari situs Saudi Gazette menuliskan pengalamannya, seperti dikutip situs Halal Focus (02/01/2014). Ia dan rekan-rekannya diajak ke peternakan sapi Kerwee Feedlot di Queensland oleh sang pemimpin eksekutif,Lachie Hart.

Di sini, sapi-sapi dipelihara di kandang besar. Masing-masing diberi keterangan terkait jenisnya, makanannya, usianya, dll. Kerwee-pun mengembangkan sistem untuk memanfaatkan angin alami agar sapi merasa rileks.

Makanannya dipisah tergantung jenis sapinya. Misalnya, sapi Angus diberi makan padi-padian. Pakan tersebutpun dipisahkan dan ditumpuk berdasarkan jenisnya.

Setiap sereal dan padi-padian memiliki campuran vitamin dan mineral yang kompleks dan menyehatkan. Di lidah manusia, padi-padian ini memiliki rasa tajam, asin, pahit sampai rasa sereal yang lembut.

Dari Kerwee, para jurnalis pindah ke salah satu pabrik pengolahan sapi terbesar di Queensland, Stanbroke. Semua orang yang memasuki pabrik ini harus mengenakan helm pelindung, bot, sarung tangan, dan mantel.


Mereka dipandu menyaksikan proses secara terbalik, yakni mulai dari pengemasan, pemotongan daging, pengambilan tulang, pengeluaran isi perut, pengulitan, sampai penyembelihan.

Di tahap inilah Mohammed, muslim asal Maroko berkebangsaan Australia, mengucapkan 'Bismillah... Allahu akbar...". Ia tak sempat mengobrol dengan para pengunjung karena sibuk menyembelih ratusan sapi per hari.

Proses penyembelihan di Stanbroke banyak dipengaruhi penelitian Temple Grandin, dokter ilmu hewan asal Amerika, tentang kesejahteraan hewan. Ia menyarankan ternak digiring ke tempat penjagalan dengan barisan yang berkelok-kelok agar mereka tak stres saat disembelih.

Sapi lalu ditidurkan di ruang yang nyaman dan kepala mereka ditembak dengan pistol khusus agar pingsan. Staf lalu mengetes dengan menyentuh mata sapi. Jika berkedip, tandanya sapi masih sadar dan perlu dipingsankan sekali lagi. Setelah disembelih, sapi tersebut ditandai 'non-halal'. Jika hewan tidak merespons, sapi direbahkan di meja penjagalan dan disembelih dengan nama Allah.

Sapi yang sudah mati kemudian diperiksa oleh pakar halal untuk memastikan bahwa penyebab kematiannya adalah karena lehernya digorok, bukan karena tengkoraknya retak.

Dengan cepat tubuh sapi dikaitkan, digantung, lalu disetrum agar darahnya terkuras habis dan agar dagingnya terasa lebih empuk. Sapi lalu dikuliti, dibuang isi perutnya, dan dipotong-potong.

Potongan-potongan tersebut diperiksa skor marbling-nya (seberapa banyak lemak dalam daging), warna daging (dengan skala kemerahan), serta warna lemak (dari kuning yang terburuk sampai putih yang terbaik). Daging lalu ditandai dan dipindahkan ke bagian lain untuk dibuang tulangnya, dibagi per porsi, dan dikemas



Kebersihan sangat diperhatikan di setiap tahap. Karyawan dan pengunjung harus mengenakan pakaian pelindung yang sudah disanitasi. Mereka juga harus mencuci tangan dan bot secara saksama sebelum melangkah ke kolam berisi air yang sudah disanitasi di pintu pabrik. Setiap karyawan juga memakai penutup rambut serta penutup janggut untuk yang berjanggut gondrong.

Glen Thompson dari Stanbroke menyebutkan bahwa regu pembersih siap membersihkan seluruh tempat pemotongan hewan dari setitik darah sekalipun hingga pukul 11 malam. Jadi tempat tersebut sudah bersih dan siap dipakai untuk shift berikutnya yang dimulai pagi-pagi sekali.

"Tak ada yang terbuang," kata Thompson. Darah sapi dijual ke berbagai perusahaan farmasi untuk riset, kulitnya dijual ke industri kulit, serta lemaknya dijual ke pabrik. Jeroan seperti lidah, otak, hati, mata, ginjal, dll juga dikemas dan dijual di pasaran.

Banyak produk daging sapi potong dari Stanbroke yang dipasarkan di Timur Tengah. Ekspor daging merah dari Australia ke Timur Tengah dan Afrika Utarapun tumbuh sebanyak 32% di tahun 2013 dengan nilai total sekitar 161.000 ton.

"Kami sangat serius mengerjakan proses halal," ujar Thompson. Jadi, konsumen makin yakin bahwa proses halal juga sangat menjaga kebersihan dan keamanan pangan.




Sumber : http://food.detik.com/read/2014/02/18/181302/2501331/901/3/inilah-proses-penyembelihan-sapi-bersertifikat-halal-di-australia

Sabtu, 21 Juni 2014

Teknologi Digital di Sekitar Kita

Saat ini kita hidup di era digital. Coba tengok di sekeliling kita, hampir semua perangkat yang kita lihat sudah dapat dihubungkan dengan jaringan komputer, seperti IP Phone, IP Camera, IP Printer, AC, dan TV, bahkan pintu dan jendela rumah.

Teknologi digital menjadikan apa yang dulu kita lihat hanya ada di film, ternyata sudah dapat diaplikasikan di dunia nyata.

Pemanfaatan teknologi digital ini, tak dipungkiri lagi telah membantu kita menjadi lebih efisien dan efektif. Teknologi digital yang tepat guna dalam dunia bisnis tentunya dapat memberi manfaat yang luar biasa bagi kelancaran bisnis, menghemat waktu dan menekan biaya operasional.


Integrasi Perangkat Komunikasi Berbasis Jaringan

Saat ini perangkat yang mampu terhubung dengan jaringan komputer terus dikembangkan di berbagai sektor. Di perkantoran, rumah tinggal, sekolah, bahkan kegiatan militer, kini sudah mulai memanfaatkan perangkat dengan berbasis jaringan.

Semakin banyak perangkat yang terhubung ke jaringan, maka integrasi perangkat dapat makin mudah dilakukan. Hal ini tentunya akan semakin mempermudah kita dalam beraktivitas dan berinteraks


Begitu juga halnya dengan teknologi komunikasi. Update informasi atau data dapat dilakukan makin mudah dan cepat, tanpa batasan waktu dan lokasi.

Sebagai contoh adalah inovasi teknologi yang menggabungkan telepon dan handy talkie (HT) atau walkie talkie. Teknologi ini sudah dimanfaatkan di sektor komersial seperti pertambangan untuk memudahkan dan memperlancar komunikasi dan koordinasi antara pekerja di lapangan dan di kantor. Sektor pemerintahan pun sudah menerapkan teknologi ini untuk kebutuhan militer/sektor pertahanan keamanan.

Proteksi Keamanan Berbasis Analitik

Bicara tentang keamanan, masih ingat dengan tayangan rekaman video CCTV di televisi yang memperlihatkan aksi komplotan pencuri tas pengunjung di sebuah restoran cepat saji di salah satu pusat perbelanjaan di Tangerang?

Tayangan tersebut menampilkan dua orang pemuda yang ikut membaur duduk di area restoran dan tak disadari oleh si korban bahwa tasnya telah berpindahtangan ke komplotan pencuri tersebut.

Pemanfaatan CCTV tentunya menjadi salah satu solusi yang dapat diandalkan untuk membantu menciptakan jaminan keamanan. Namun apakah CCTV yang digunakan sudah tepat guna?

Sayangnya, saat ini pemanfaatan CCTV bisa dibilang masih terbatas hanya sebagai alat perekam. Di negara-negara maju, pemanfaatan CCTV sudah jauh lebih canggih. Mereka memanfaatkan perangkat CCTV dengan teknologi video surveillance untuk mengamankan area publik atau area yang banyak bersinggungan dengan publik.


Dari studi uji efektivitas sistem video surveillance di Inggris -- negara dengan pemanfaatan video surveillance terbanyak dibanding negara lain -– menunjukkan adanya penurunan tingkat kejahatan yang signifikan di pusat-pusat kota, perumahan, angkutan umum, dan area parkir yang telah dipasangi video surveillance.

Fungsi utama dari video surveillance adalah untuk menjawab kebutuhan yang bersifat pencegahan. Saat ini video surveillance bahkan sudah dilengkapi pula dengan fitur video analytic, dan dapat diintegrasikan denganperalatan keamanan lainnya seperti alarm, pemadam kebakaran, SMS gateway, bahkan sampai HT.

Kejadian yang terekam oleh kamera video surveillance dapat langsung di-broadcast ke ponsel pintar, IP Phone, dan HT, sehingga pengguna dapat melihat atau mendengar langsung kejadian yang tengah terjadi.

Saat CCTV biasa masih menggunakan boks penyimpanan khusus DVR, maka teknologi video surveillance sudah memanfaatkan server untuk penyimpanan rekamannya. Server ini dapat dihubungkan dengan media penyimpanan eksternal sehingga mampu menyimpan rekaman lebih banyak tanpa dibatasi jumlah kamera dan jumlah user login.

Smart Building

Lebih jauh lagi, teknologi video surveillance juga dapat diintegrasikan dengan access control, untuk mengontrol pintu, jendela atau akses masuk lainnya, alarm kebakaran, hingga panggilan darurat.

Bayangkan jika sebuah teknologi video surveillance digabungkan dengan teknologi biometrik pengenal wajah yang diaplikasikan di sebuah apartemen. Saat memasuki lobi apartemen, kita sudah disambut kamera canggih yang mampu mengenali wajah orang-orang yang memasuki apartemen tersebut.


Saat menunggu lift, secara otomatis kamera mengenali wajah kita dan mengarahkan lift menuju lantai di mana kita tinggal. Setibanya di depan kamar apartemen, pintu otomatis terbuka, dan AC langsung menyala. Semua peralatan elektronik akan beroperasi sesuai yang kita program, bahkan tanpa sentuhan tangan sekalipun.

Pengguna tidak perlu lagi mendekatkan kartu pada reader, menempelkan jari pada scanner ataupun menekan tombol untuk membuka pintu. Fitur pengenalan wajah (face recognizer) dapat menentukan apakah orang tersebut diperbolehkan mengakses ruangan atau tidak.

Teknologi di atas adalah konsep baru yang sejalan dengan perkembangan perangkat berbasis jaringan, yang dikenal dengan nama Smart Building. Smart Building adalah suatu sistem yang menggabungkan beberapa perangkat jaringan menjadi satu kesatuan, yang bertujuan menyajikan kemudahan, kenyamanan, dan keamanan. Yang tak kalah pentingnya, teknologi ini mampu menjadi solusi untuk menghemat energi.

Skenario di atas adalah satu contoh pemanfaatan Smart Building pada apartemen, yang juga dapat diterapkan di gedung perkantoran misalnya. Mulai dari pengaturan lampu, AC, hingga berbagai peralatan rumah tangga dapat dikendalikan dengan menggunakan suara, sinar infra merah, kamera, gadget, atau melalui kendali jarak jauh (remote control). Smart Building saat ini sudah banyak diaplikasikan di negara maju dan negara-negara berkembang lainnya.


Dengan melihat kondisi saat ini dimana era digital sudah merambah ke berbagai unsur kehidupan, tentu ini merupakan peluang yang tepat untuk mulai berinvestasi di dalamnya. Pemanfaatan teknologi berbasis jaringan IP Phone, IP Camera, Smart TV, dan integrasinya kedalam satu kesatuan teknologi bernama Smart Building dapat menjadi pilihan tepat guna mendapatkan jaminan kenyamanan, keamanan, kemudahan, dan penghematan energi. Siapkah Anda?



Penulis : Jip Ivan Sutanto, Director of Solution & Infrastructure Delivery & Pre Sales, PT Multipolar Technology Tbk

Sumber : http://inet.detik.com/read/2014/04/23/090416/2562668/398/4/teknologi-digital-di-sekitar-kita